Gandeng Kemendikbud Ristek Dikti, Dosen STKIP PGRI Nganjuk dorong peningkatan dan Pemberdayaan ekonomi melalui UMKM di Desa Musir Kidul Nganjuk.

NGANJUK, - Sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya pengabdian Masyarakat. STKIP PGRI Nganjuk berupaya membantu masyarakat dalam peningkatan ekonominya terutama di kalangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Tiga Dosen yang tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Hendrik Pratama, Dimas Reza Pravangasta dan Hariyono melakukan pendampingan di Dusun Semen Desa Musir Kidul Kecamat Rejoso Kabupten Nganjuk.

Pengabdian Masyarakat yang merupakan Program dari Kemendikbud ini merupakan program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM)  dengan Skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek dalam bentuk pendampingan dan pelatihan pada Mitra UMKM Tape Singkong yang ada di Kecamatan Rejoso.

Baca juga: DPD JOMAN Kalteng Mengutuk Keras Pernyataan Edy Mulyadi

Penerapan teknologi yang dibawa para dosen ini digunakan untuk berbagai aspek mulai aspek produksi hingga marketing diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dalam upaya membangkitkan UMKM.

Salah satu dosen yang juga ketua tim pendampingan Hendrik Pratama, mengatakan UMKM khususnya di Kabupaten Nganjuk butuh dukungan komprehensif dari berbagai pihak khususnya perguruan tinggi. Sudah saatnya perguruan tinggi ambil bagian dalam upaya mendampingi usaha mikro kecil hingga menengah agar mampu bersing dan mampu meningkatkan kualitas.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Kapolri: Vaksinasi, Disiplin Prokes dan Kurangi Mobilitas

“Kegiatan pengabdian bertema pemberdayaan masyarakat ini diharapkan mampu menjadi sarana berlatih mahasiswa dalam berwirausaha dan mendapatkan pengalaman yang lebih dari para pelaku usaha. Selain itu, dosen juga mampu berkontribusi dalam upaya menyelesaikan permasalahan di masyarakat sebagai bentuk aplikasi dari keilmuan yang dimiliki” ucap Ketua Tim Kegiatan Pengabdian Hendrik Pratama, M.Pd.

Baca juga: Usai Libur Idul Fitri, Yasonna Minta Jajaran Kemenkumham Kembali Fokus Kerja Melayani Publik

Lebih lanjut, Hendrik saat ditemui di kampus di Jalan AR Saleh Selasa (04/10/2023) menuturkan program ini telah dimulai bulan agustus dan terus dilakukan pendampingan hingga bulan November.Bahkan beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam pendampingan juga telah disampaikan langsung kepada Mitra UMKM yang kini memilki merek AL.

Sementara itu, pemilik UMKM Abdul Lami mengaku kendala yang mereka alami adalah terkait kelengkapan sarana dan prasarana pendukung, pembuatan produk yang belum sempurna, cara pengemasan yang baik, hingga pemasaran. Kami belum menguasai teknik pemasaran menggunakan media sosial.

Baca juga: TNI Dan BSSN Bentuk Military Computer Security Insident Response Team (Mil-CSIRT)

Berdasarkan hasil Pendampingan yang telah dilakukakn selama Kegiatan pengabdian masyarakat dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) ini telah mampu meningkatkan aspek keterampilan, kualitas produk, hingga jumlah omset mitra. Mitra UMKM sangat antusias dalam mengikuti setiap tahap kegiatan seperti pembuatan produk, pembuatan kemasan, hingga metode pemasaran yang tepat. Penggunaan alat tepat guna mampu secara efektif sspek keterampilan menunjukkan peningkatan dari hasil pretest dalam kategori cukup baik, maka dalam tahap postest sudah menunjukkan peningkatan pekerja dalam kategori sangat baik. Pada aspek penjualan ditinjau dari aspek efektifitas waktu, jumlah produk, dan jumlah omset juga mengalami peningkatan yang signifikan.

STKIP PGRI Nganjuk sebagai Perguruan Tinggi di Kabupaten Nganjuk yang menerima program ini mampu mengambil beberapa point penting diantaranya mahasiswa mendapatkan pengalaman diluar kampus, dan dosen berkegiatan diluar kampus ikut berperan menciptakan output lulusan yang kompetitif dan adaptif terhadap kebutuhan industri. Selain itu juga, Melalui kolaborasi dengan mitra pemilik usaha, simbiosis yang saling menguntungkan akan terbentuk hingga mampu berkontribusi pada kuatnya perekonomian.

Baca juga: Tim Pengmas UB Kembangkan Potensi Abon dan Kopi Organik di Sulawesi